Rabu, 30 Mei 2012

Keunikan Barang Antik


Keunikan Dan Misteri Yang Terkandung Dalam Uang Pak Soekarno



Uang Soekarno sovenir adalah uang sovenir yang berbentuk pecahan uang kertas dengan bagian depan bergambar Soekarno dan memiliki banyak versi meliputi:
-Tempat pembuatan Prancis, Swiss, Kemayoran dll.
- Nominal: Rp 1,-, Rp 100,- , Rp 1.000,-, Rp 5.000,- dan Rp 10.000,-.
- Tampak depan ada yang hanya bergambar Soekarno saja, ada yang bertuliskan kun fayakun maupun surat Al Ikhlas yang dapat dilihat dengan mata telanjang.
- Gambar belakang: penari serimpi dengan jumlah penari 1 sampai 9 orang, penari bali, penari membawa obor, orang membajak sawah, penari menggendong 1, 2 & 3 anak menyerupai tuyul, wali songo, wayang orang, gatot kaca, banteng, sri kandi, wayang kulit, dewi kuan im, gajah, badak, rusa, nelayan, kartini berdo’a dll.
- Warna: Merah, hijau, biru, ungu, coklat dll.
- Memiliki benang pengaman berwarna perak dan emas yang hanya bisa dilihat bila dideteksi dengan sinar Ultra Violet atau detector uang palsu.
- Dilihat dengan sinar UV atau Ultra Violet ada yang memiliki tulisan Asma Allah, kun fayakun, nurisulaiman, surat al ikhlas, do’a sapu jagat, gambar soekarno, nominal 100 atau 1000, kepala banteng, 9 bintang menyala dll .
- Tahun dikeluarkan beragam mulai tahun 1952, 1954, 1957,1960, 1961, 1964 dll
- Ada yang bertuliskan BI, ada juga yang bertuliskan RI.
APAKAH KEUNIKAN UANG SOEKARNO?
- Memiliki tulisan Asma Allah, kun fayakun, nurisulaiman, surat al ikhlas dll dalam bahasa Arab. Ada yang dapat dilihat langsung namun sebagian besar hanya bisa dilihat bila dideteksi dengan sinar Ultra Violet atau detector uang palsu.
- Bila diletakkan di telapak tangan maka dengan sendirinya uang akan bergerak. Keunikan ini tidak dimiliki oleh uang kertas atau bahan kertas manapun di dunia ini. Uang Soekarno bergerak dengan gerakan:
- Melengkung: yaitu gerakan dimana kedua sisi secara bersama-sama bergerak ke atas membentuk huruf O atau U. Baik gerakan memanjang maupun melebar.
- Menggulung tikar, yaitu gerakan hanya salah satu sisi saja bergerak menggulung (bukan melengkung) kearah sisi yang lain seperti gerakan kita menggulung tikar. Kemudian uang akan jatuh dengan sendirinya dari telapak tangan kita.
MENGAPA UANG SOEKARNO DAPAT BERGERAK MELENGKUNG ATAU MENGGULUNG?
Secara metafisik dikarenakan Uang Soekarno telah diisi energi ETERIK. Yaitu energi yang bereaksi terhadap panas tubuh yang dipengaruhi oleh fisik dan psikis / kejiwaan seseorang. Reaksi ini berupa gerakan menjauhi panas tubuh melalui gerakan melengkung atau menggulung.
Secara fisika bahan uang ini telah diisi bahan yang bersifat melawan atau menjauhi kalor atau panas, baik panas tubuh maupun panas dari bahan lain seperti uap dll.
APAKAH UANG INI ASLI ATAUKAH PALSU?
Secara garis besar, Uang Soekarno dapat dibedakan menjadi 2 (dua):
- Uang Soekarno yang dijadikan sebagai alat pembayaran. Uang ini tidak memiliki tulisan Arab di dalamnya dan tidak dapat bergerak di telapak tangan. Uang ini dikeluarkan oleh BI.
- Uang Soekarno Souvenir yang tidak dijadikan sebagai alat pembayaran yang syah. Uang Soekarno Souvenir inilah yang dari awal kita bicarakan. Uang ini asli sebagai uang souvenir. Uang ini tidak dapat dikatakan palsu karena tidak ada uang yang ditiru atau dipalsukan. Uang ini berdiri sendiri dan berbeda dengan uang-uang kertas lainnya.
BAGAIMANA SEJARAH DAN SIAPAKAH YANG MENGELUARKAN UANG SOEKARNO?
Tidak ada yang tahu pasti apa dan bagaimana uang Soekarno sovenir ini. Ada yang menyebutkan kalau uang Soekarno nominal Rp 100 pernah dibuat pada tahun 1964 sebanyak 100 lembar di atas sebuah kapal. Namun uang ini tidak sempat dikeluarkan karena kondisi politik keamanan dalam negeri yang tidak memungkinkan. Sejak saat itu bermunculan uang-uang Soekarno serupa bahkan dalam nominal lain.
Mengenai bagaimana ciri dan nasib 100 lembar uang tersebut, belum ada yang dapat memberikan penjelasan. Mengenai kebenaran sumber ini tentu memang masih harus diperdebatkan.
Uang Soekarno sovenir dikeluarkan oleh pihak swasta atau bahkan mungkin person, bukan oleh Bank Indonesia sehingga tidak akan kita temukan penjelasan Uang Soekarno Souvenir pada situs-situs resmi BI karena BI hanya mengeluarkan Uang yang digunakan sebagai nilai tukar.
APAKAH BENAR HARGA UANG SOEKARNO SAMPAI PULUHAN BAHKAN RATUSAN JUTA RUPIAH?
Tidak ada standar harga secara khusus. Jual beli dilakukan suka sama suka. . Namun di tempat kami mahar / mas kawin/ harga Uang Soekarno mulai harga Rp 100.000,- kecuali dengan keunikan tertentu.

10 Mata Uang tertua di Indonesia


10. Uang Real Batu, Kesultanan Sumenep (1730 M)

Kerajaan Sumenep di Madura mengedarkan mata uang yang berasal dari uang-uang asing yang kemudian diberi cap bertulisan Arab berbunyi ‘sumanap’ sebagai tanda pengesahan. Uang kerajaan Sumenep yang berasal dari uang Spanyol disebut juga real batu karena bentuknya yang tidak beraturan. Dulunya uang perak ini banyak beredar di Mexico yang kemudian beredar juga di Filipina (jajahan Spanyol). Di negeri asalnya uang mi bernilai 8 Reales. Selain uang real Mexico, kerajaan Sumenep juga memanfaatkan uang gulden Belanda dan uang thaler Austria.

9. Uang Picis, Kesultanan Cirebon (1710 M)

Sultan yang memerintah kerajaan Cirebon pernah mengedarkan mata uang yang pembuatannya dipercayakan kepada seorang Cina. Uang timah yang amat tipis dan mudah pecah ini berlubang segi empat atau bundar di tengahnya, disebut picis, dibuat sekitar abad ke-17. Sekeliling lubang ada tulisan Cina atau tulisan berhuruf Latin berbunyi CHERIBON.

8. Uang Jinggara, Kerajaan Gowa (Abad ke-16)

Di daerah Sulawesi, yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, berdiri kerajaan Gowa dan Buton. Kerajaan Gowa pernah mengedarkan mata uang dan emas yang disebut jingara, salah satunya dikeluarkan atas nama Sultan Hasanuddin, raja Gowa yang memerintah dalam tahun 1653-1669. Di samping itu beredar juga uang dan bahan campuran timah dan tembaga, disebut kupa.

7. Uang Kasha Banten, Kesultanan Banten (Abad ke-15)

Mata-uang dari Kesultanan banten pertama kali dibuat sekitar 1550-1596 Masehi. Bentuk koin Banten mengambil pola dari koin cash Cina yaitu dengan lubang di tengah, dengan ciri khasnya 6 segi pada lubang tengahnya (heksagonal). Inskripsi pada bagian muka pada mulanya dalam bahasa Jawa: “Pangeran Ratu”. Namun setelah mengakarnya agama Islam di Banten, inskripsi diganti dalam bahasa Arab, “Pangeran Ratu Ing Banten”. Terdapat beberapa jenis mata-uang lainnya yang dicetak oleh Sultan-sultan Banten, baik dari tembaga ataupun dari timah, seperti yang ditemukan pada akhir-akhir ini.

6. Uang Kampua, Kerajaan Buton (Abad ke-14)

Uang yang sangat unik,yang dinamakan Kampua dengan bahan kain tenun ini merupakan satu-satunya yang pernah beredar di Indonesia. Menurut cerita rakyat Buton, Kampua pertamakali diperkenalkan oleh Bulawambona,yaitu Ratu kerajaan Buton yang kedua,yang memerintaha sekitar abad XIV. Setelah ratu meninggal,lalu diadakan suatu “pasar” sebagai tanda peringatan atas jasa-jasanya bagi kerajaan Buton. Pada pasar tersebut orang yang berjualan engambil tempat dengan mengelilingi makam Ratu Bulawambona. Setelah selesai berjualan,para pedagang memberikan suatu upetiyang ditaruh diatas makam tersebut,yang nantinya akan masuk ke kas kerajaan. Cara berjualan ini akhirnya menjadi suatu tradisi bagi masyarakat Buton,bahkan sampai dengan tahun 1940.

5. Uang Dirham, Kerajaan Samudra Pasai (1297 M)

Mata uang emas dari Kerajaan Samudra Pasai untuk pertama kalinya dicetak oleh Sultan Muhammad yang berkuasa sekitar 1297-1326. Mata uangnya disebut Dirham atau Mas, dan mempunyai standar berat 0,60 gram (berat standar Kupang). Namun ada juga koin-koin Dirham Pasai yang sangat kecil dengan berat hanya 0,30 gram (1/2 Kupang atau 3 Saga). Uang Mas Pasai mempunyai diameter 10–11 mm, sedangkan yang setengah Mas berdiameter 6 mm. Pada hampir semua koinnya ditulis nama Sultan dengan gelar “Malik az-Zahir” atau “Malik at-Tahir”.

4. Uang Gobog Wayang, Kerajaan Majapahit (Abad k-13)

pada zaman Majapahit ini dikenal koin-koin yang disebut “Gobog Wayang”, dimana untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Thomas Raffles, dalam bukunya The History of Java. Bentuknya bulat dengan lubang tengah karena pengaruh dari koin cash dari Cina, ataupun koin-koin serupa yang berasal dari Cina atau Jepang. Koin gobog wayang adalah asli buatan lokal, namun tidak digunakan sebagai alat tukar. Sebenarnya koin-koin ini digunakan untuk persembahan di kuil-kuil seperti yang dilakukan di Cina ataupun di Jepang sehingga disebut sebagai koin-koin kuil. Setelah redup dan runtuhnya kerajaan Majapahit di Jawa Timur (1528), Banten di Jawa bagian barat muncul sebagai kota dagang yang semakin ramai.

3. Uang "Ma", (Abad ke-12)

Mata uang Jawa dari emas dan perak yang ditemukan kembali, termasuk di situs kota Majapahit, kebanyakan berupa uang “Ma”, (singkatan dari māsa) dalam huruf Nagari atau Siddham, kadang kala dalam huruf Jawa Kuno. Di samping itu beredar juga mata uang emas dan perak dengan satuan tahil, yang ditemukan kembali berupa uang emas dengan tulisan ta dalam huruf Nagari. Kedua jenis mata uang tersebut memiliki berat yang sama, yaitu antara 2,4 – 2,5 gram.

Selain itu masih ada beberapa mata uang emas dan perak berbentuk segiempat, ½ atau ¼ lingkaran, trapesium, segitiga, bahkan tak beraturan sama sekali. Uang ini terkesan dibuat apa adanya, berupa potongan-potongan logam kasar; yang dipentingkan di sini adalah sekedar cap yang menunjukkan benda itu dapat digunakan sebagai alat tukar. Tanda tera atau cap pada uang-uang tersebut berupa gambar sebuah jambangan dan tiga tangkai tumbuhan atau kuncup bunga (teratai?) dalam bidang lingkaran atau segiempat. Jika dikaitkan dengan kronik Cina dari zaman Dinasti Song (960 – 1279) yang memberitakan bahwa di Jawa orang menggunakan potongan-potongan emas dan perak sebagai mata uang, mungkin itulah yang dimaksud.

2. Uang Krishnala, Kerajaan Jenggala (1042-1130 M)

Pada zaman Daha dan Jenggala, uang-uang emas dan perak tetap dicetak dengan berat standar, walaupun mengalami proses perubahan bentuk dan desainnya. Koin emas yang semula berbentuk kotak berubah desain menjadi bundar, sedangkan koin peraknya mempunyai desain berbentuk cembung, dengan diameter antara 13-14 mm.

Pada waktu itu uang kepeng Cina datang begitu besar, sehingga saking banyaknya jumlah yang beredar, akhirnya dipakai secara “resmi” sebagai alat pembayaran, menggantikan secara total fungsi dari mata uang lokal emas dan perak.

1. Uang Syailendra (850 M)

Mata uang Indonesia dicetak pertama kali sekitar tahun 850/860 Masehi, yaitu pada masa kerajaan Mataram Syailendra yang berpusat di Jawa Tengah. Koin-koin tersebut dicetak dalam dua jenis bahan emas dan perak, mempunyai berat yang sama, dan mempunyai beberapa nominal :

* Masa (Ma), berat 2.40 gram; sama dengan 2 Atak atau 4 Kupang
* Atak, berat 1.20 gram; sama dengan ½ Masa, atau 2 Kupang
* Kupang (Ku), berat 0.60 gram; sama dengan ¼ Masa atau ½ Atak

Sebenarnya masih ada satuan yang lebih kecil lagi, yaitu ½ Kupang (0.30 gram) dan 1 Saga (0,119 gram). Koin emas zaman Syailendra berbentuk kecil seperti kotak, dimana koin dengan satuan terbesar (Masa) berukuran 6 x 6/7 mm saja. Pada bagian depannya terdapat huruf Devanagari “Ta”. Di belakangnya terdapat incuse (lekukan ke dalam) yang dibagi dalam dua bagian, masing-masing terdapat semacam bulatan. Dalam bahasa numismatik, pola ini dinamakan “Sesame Seed”.

Sedangkan koin perak Masa mempunyai diameter antara 9-10 mm. Pada bagian muka dicetak huruf Devanagari “Ma” (singkatan dari Masa), dan di bagian belakangnya terdapatsyailendra.JPG incuse dengan pola “Bunga Cendana”.

sumber: http://haxims.blogspot.com/2011/05/10-mata-uang-tertua-di-indonesia.html


Sumber: http://dunia-uniks.blogspot.com/2011/11/10-mata-uang-tertua-di-indonesia.html#ixzz1wMw31G8y

KOIN ANTIK

Gambarnya cukup menawan dengan hiasan pedang.Ujungnya berbentuk angsa.Koleksi cantik anda menambah khasanah kesan masa lalu. dengan manik-manik arab terhias indah.Warna kuning keemasan uang antik ini membuat tampilan kian berkilau. 




Kakek tua dengan tongkat dan sebuah tas tua dengan manik-manik bintang bersinar kiri dan kanan. Kakek dengan jengot dan topi masa lalu.dibingkai dengan warna keemasan.






Bentuk uang cap Tongkat bagian depan pecahan 500 




Bentuk koin yang dinamakan yasin 7 12